Kamis, 22 Agustus 2013

Laporan Praktikum Hukum Archimedes



1.      Judul
Judul praktikum ini adalah Hukum Archimedes

2.      Tujuan percobaan
a.       Ranah kognitif
Mahasiswa diharapkan dapat :
1.      Menemukan hubungan antara gaya ke atas (Farc) dengan berat benda di udara (Wu) dan berat di dalam air (Wa)
2.      Menemukan hubungan antara gaya ke atas (Farc) dengan berat air yang dipindahkan (W)
3.      Menemukan hubungan antara gaya ke atas (Farc) dengan volume air yang dipindahkan (“V)
4.      Mengaplikasikan kesimpulan yang diperoleh dari percobaan dalam kehidupan sehari-hari
b.      Ranah afektif
Mahasiswa diharapkan dapat : hati-hati, teliti, dan objektif (jujur) dalam menggunakan dinamometer untuk mengukur berat benda di udara (Wu) dan berat benda di dalam zat cair (Wa), gelas ukur untuk mengukur volume benda yang dicelupkan dalam zat cair (“V), dan higrometer umtuk mengukur massa jenis zat cair (ρa)
c.       Ranah psikomotorik
Mahasiswa dapat terampil dalam menggunakan dinamometer untuk mengukur berat benda di udara (Wu) dan berat benda dalam zat cair (“V), dan higrometer untuk mengukur massa jenis zat cair (ρa)
d.      Ranah iman dan taqwa
Mahasiswa diharapkan dapat menyadari, bahwa ada manfaat yang sangat besar bagi manusia dengan adanya gaya Archimedes.

3.      Alat dan bahan percobaan
a.       Dinamometer untuk mengukur berat benda di udara (Wu) dan berat benda di dalam zat cair (Wa atau Wm)
b.      Gelas ukur untuk mengukur volume benda yang dicelupkan dalam zat cair (“V)
c.       Higrometer untuk mengukur massa jenis zat cair (ρa)
d.      Kubus logam
e.       Balok kayu
f.       Air (atau minyak sabagai ganti dari air)
g.      Neraca untuk mengukur massa benda

4.      Rumusan Masalah
1.         Bagaimanakah hubungan antara gaya ke atas (Farc) dengan gaya berat di udara
( Wu ) dan berat benda di dalam air ( Wa ) atau berat benda di dalam minyak
 ( Wm) ?
2.         Bagaimanakah hubungan antara gaya ke atas (Farc) dengan gaya berat air yang di pindahkan ( W ) atau berat minyak yang di pindahkan ( Wm ) ?
3.         Bagaimanakah hubungan antara gaya ke atas (Farc) dengan volume air yang dipindahkan (“V) atau volume minyak yang dipindahkan (“Vm) ?

5.      Hipotesis
1.      Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air daripada di udara, karena dalam air benda mendapat gaya ke atas.  Sementara ketika di udara, benda memiliki berat yang sesungguhnya yaitu : wu= mg.  Sedangkan ketika berada dalam air, benda dikatakan memiliki berat semu, dinyatakan dengan:  ws= wu - F a
Keterangan:
s = berat semu (N)
wu =  berat sesungguhnya (N)
 Fa = gaya angkat ke atas atau gaya apung  (N)
2.      Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya kadalam suatu fluida sama dengan berat fluida Mf yang dipindahkan olah benda tersebut
Fa = Mfg
3.      Gaya yang dikerjakan fluida pada benda yang timbul karena selisih gaya hidrostatik yang dikerjakan fluida antara permukaan bawah dengan permukaan atas.  Bila tekanan fluida pada sisi atas dan sisi bawah benda yang mengapung masing-masing p1 dan p2, maka gaya yang dikerjakan pada balok pada sisi atas dan bawah adalah:
1= p1
2= p2 A
Gaya ke atas yang bekerja pada balok merupakan resultan gaya F 1 dan F 2.
F a= ∑F 
F a= F 2- F 1
F a= p2A - p1 A 
F a= (p2 - p1 )A
F a= (h2- h1)ρgA
F a =ρgV
Keterangan:
ρ = massa jenis air (1000kg/m3)
V = volume air di dasar balok (m3)
ρgV= mg berat air (N)
F a= berat zat cair yang dipindahkan oleh benda (N)

6.      Prosedur percobaan
a.       Pertama
·         mengukur percepatan gravitasi (g) di tempat percobaan dengan menggunakan dinamometer
b.      Kedua
·         mengambil air secukupnya dan mengukur massa jenisnya menggunakan hidrometer
·         mengambil minyak tanah secukupnya dan mengukur massa jenisnya menggunakan hidrometer
c.       Ketiga
mengambil kubus logam dan menimbang beratnya di udara menggunakan dinamometer dan menimbang kubus logam ke dalam air dan membaca penunjukan dinamometer, dan mengamati perbedaannya
d.      Keempat
mengambil balok kayu dan menimbang beratnya di udara menggunakan dinamometer dan menimbang balok kayu ke dalam air dan membaca penunjukan dinamometer, dan mengamati perbedaannya
e.       Kelima
merangkai alat percobaan seperti gambar berikut


 

                                                                                                                     

f.       Keenam
·         mengamati volume gelas ukur pada awal percobaan V1
·         memasukkan kubus logam kedalam air
·         mengamati penunjukan dinamometer, misalnya Wal.
·         mengamati volume gelas ukur V2
·         menghitung volume kubus
·         menghitung volume air yang dipindahkan “V = V2 % V1
g.      Ketujuh
·         mengulangi langkah percobaan dari b sampai e sehingga memperoleh Farc1 dan “V1, Farc2 dan V2,  Farc3  dan V3, Farc4  dan V4,  Farc5 dan V5
·         menggambar grafik Farc vs “V
h.      Kedelapan
·         mengulangi langkah percobaan dari b sampai e dengan minyak tanah sebagai pengganti air


7.      Data hasil percobaan

Ø  Kubus logam
m = 65,29 gr           Wud= 0,65 N            ρair = 1 gr/cc

h1 (cm)
Wa (N)
V1 (x 10-3m3)
V2 ( x 10-3 m3)
5
0,575
0,35
0,36
7
0,575
0,35
0,36
9
0,575
0,35
0,36
11
0,575
0,35
0,36
13
0,575
0,35
0,36

Percepatan gravitasi
W = m.g
g = Wu/m = 0,65/0,0629 = 9,95 N/kg

Ø  Balok kayu
m = 17,66 gr           Wud = 0,175 N          ρair = 1 gr/cc
Wa (N)
V1 (x 10-3 m3)
V2 (x 10-3 m3)
0,05
0,15
0,165



Percepatan gravitasi
g = Wu/M = 0,175/0,01766 = 9,9 N/kg

Skala terkecil =
Berat = 0,01 N
Massa = 0,01 gr



8.      Anailisis Data
Percobaan Hukum Archimedes ini mengguakan analisis data sebagai berikut :
·         Fa = Mfg
·         F a =ρf gbf V

1.      Kubus Logam
·         Fa = Wu – Wa
       = ( 0,65 – 0,575 ) N
     = 0,075 N
·         F a =ρf Vbf g
= 1000 kg/m3 x ( 0,36-0,35 ) x10-3m3 x 9,95 N/ kg
=  0,0995 N

2.      Balok Kayu
·         Fa = Wu – Wa
      =  ( 0,175 – 0,05 ) N
    =  0,125 N
·         F a =ρf Vbf g
= 1000 kg/m3 x ( 0,165-0,15 ) x10-3m3 x 9,9 N/ kg
= 0,1485 N

9.      Temuan
Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air daripada di udara, karena dalam air benda mendapat gaya ke atas. 
       Fa = Wu – Wa
Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya kadalam suatu fluida sama dengan berat fluida Mf yang dipindahkan olah benda tersebut
       Fa = Mfg
Bila tekanan fluida pada sisi atas dan sisi bawah benda yang mengapung masing-masing p1 dan p2, maka gaya yang dikerjakan pada balok pada sisi atas dan bawah adalah:
1= p1
                  2= p2 A
Gaya ke atas yang bekerja pada balok merupakan resultan gaya F 1 dan F 2.
F a= ∑F 
F a= F 2- F 1
F a= p2A - p1 A 
F a= (p2 - p1 )A
F a= (h2- h1)ρgA
F a =ρgV

Jadi  Fa = Wu – Wa = Mfg = ρfgVbf

10.  Pembahasan
Percobaan kali ini berjudul Hukum Archimedes, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya ke atas (Farc) dengan gaya berat di udara ( Wu ) dan berat benda di dalam air ( Wa ) atau berat benda di dalam minyak ( Wm ), mengetahui hubungan antara gaya ke atas (Farc) dengan gaya berat air yang di pindahkan ( W ) atau berat minyak yang di pindahkan ( Wm ), serta mengetahui hubungan antara gaya ke atas (Farc) dengan volume air yang dipindahkan (“V) atau volume minyak yang dipindahkan (“Vm).  adapun alat dan bahan yang digunakan adalah dinamometer untuk mengukur berat benda di udara ( Wu ) dan berat benda di dalam zat cair (Wa atau Wm ), gelas ukur untuk mengukur volume benda yang di celupkan dalam zat cair (“V), hidrometer untuk mengukur massa jenis zat cair (𝜌a atau 𝜌m ), kubus logam, balok kayu, air, minyak tanah.
Dari analisis data yang telah dilakukan, diperoleh dua temuan yaitu :
Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air daripada di udara, karena dalam air benda mendapat gaya ke atas. 
Fa = Wu – Wa
Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya kadalam suatu fluida sama dengan berat fluida Mf yang dipindahkan olah benda tersebut
Fa = Mfg     
Bila tekanan fluida pada sisi atas dan sisi bawah benda yang mengapung masing-masing p1 dan p2, maka gaya yang dikerjakan pada balok pada sisi atas dan bawah adalah:
1= p1
2= p2 A
Gaya ke atas yang bekerja pada balok merupakan resultan gaya F 1 dan F 2.
F a= ∑F 
F a= F 2- F 1
F a= p2A - p1 A 
F a= (p2 - p1 )A
F a= (h2- h1)ρgA
F a =ρgV

Jadi  Fa = Wu – Wa = Mfg = ρfgVbf

Percobaan pertama yang dilakukan terhadap kubus logam berdasarkan rumus Fa = Wu – Wa  diperolah hasil Fa sebesar 0,075 N.  Sedangkan berdasarkan rumus F a =ρf Vbf g diperoleh besarnya Fa adalah 0,0995 N.  Hasil perhitungan dari kedua rumus ini saling mendekati, meskipun tidak sama persis.

Percobaan kedua yang dilakukan terhadap balok kayu berdasarkan rumus Fa = Wu – Wa  diperolah hasil Fa sebesar 0,125 N.  Sedangkan berdasarkan rumus Fa =ρf Vbf g diperoleh besarnya Fa adalah 0,1485 N.  Hasil perhitungan dari kedua rumus ini saling mendekati, meskipun tidak sama persis.

Adanya ketidaksesuaian hasil percobaan dengan teori disebabkan oleh beerapa faktor,diantaranya :
1.      ketidaktelitian praktikan dalam mengukur percepatan gravitasi bumi, karena hanya dilakukan pada satu variabel saja
2.      ketidaktelitian praktikan dalam membaca skala ukur pada dinamometer, hidrometer, neraca, dan gelas ukur.
3.      adanya pembulatan dalam perhitungan sehingga mempengaruhi hasil ukur


11.  Kesimpulan
       Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa :
1.      Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air daripada di udara, karena dalam air benda mendapat gaya ke atas. 
Fa = Wu – Wa
2.      Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya kadalam suatu fluida sama dengan berat fluida Mf yang dipindahkan olah benda tersebut
Fa = Mfg
3.      Bila tekanan fluida pada sisi atas dan sisi bawah benda yang mengapung masing-masing p1 dan p2, maka gaya yang dikerjakan pada balok pada sisi atas dan bawah adalah:
1= p1
2= p2 A
Gaya ke atas yang bekerja pada balok merupakan resultan gaya F 1 dan F 2.
F a= ∑F 
F a= F 2- F 1
F a= p2A - p1 A 
F a= (p2 - p1 )A
F a= (h2- h1)ρgA
F a =ρgV
Jadi  Fa = Wu – Wa = Mfg = ρfgVbf
4.      Hasil analisis data :
No
Nama Benda
Gaya Apung Fa ( N )
Wu – Wa
ρf Vbf g
1
Kubus Logam
0,075
0,0995
2
Balok Kayu
0,125
0,1485


12.  Penerapan Hasil
Penerapan hukum Archimedes dapat Anda jumpai dalam berbagai peralatan dari yang sederhana sampai yang canggih, misalnya hidrometer, kapal laut, kapal selam, galangan kapal, balon udara, dan jembatan ponton.
1.      Hidrometer
Hidrometer merupakan alat untuk mengukur berat jenis atau massa jenis zat cair. Jika hidrometer dicelupkan ke dalam zat cair, sebagian alat tersebut akan tenggelam. Makin besar massa jenis zat cair, Makin sedikit bagian hidrometer yang tenggelam. Hidrometer banyak digunakan untuk mengetahui besar kandungan air pada bir atau susu.
Hidrometer terbuat dari tabung kaca. Supaya tabung kaca terapung
tegak dalam zat cair, bagian bawah tabung dibebani dengan butiran timbal.
Diameter bagian bawah tabung kaca dibuat lebih besar supaya volume zat
cair yang dipindahkan hidrometer lebih besar. Dengan demikian, dihasilkan
gaya ke atas yang lebih besar dan hidrometer dapat mengapung di dalam
zat cair.
Tangkai tabung kaca hidrometer didesain supaya perubahan kecil dalam berat benda yang dipindahkan (sama artinya dengan perubahan kecil dalam
massa jenis zat cair) menghasilkan perubahan besar pada kedalaman tangki
yang tercelup di dalam zat cair. Artinya perbedaan bacaan pada skala untuk
berbagai jenis zat cair menjadi lebih jelas.
2.      Jembatan Ponton
Jembatan ponton adalah kumpulan drum-drum kosong yang berjajar sehingga menyerupai jembatan. Jembatan ponton merupakan jembatan yang dibuat berdasarkan prinsip benda terapung. Drum drum tersebut harus tertutup rapat sehingga tidak ada air yang masuk ke dalamnya. Jembatan ponton digunakan untuk keperluan darurat. Apabila air pasang, jembatan naik. Jika air surut, maka jembatan turun. Jadi, tinggi rendahnya jembatan ponton mengikuti pasang surutnya air.
3.      Kapal Laut
Pada saat kalian meletakkan sepotong besi pada bejana berisi air, besi
akan tenggelam. Namun, mengapa kapal laut yang massanya sangat besar
tidak tenggelam? Bagaimana konsep fisika dapat menjelaskannya? Agar
kapal laut tidak tenggelam badan kapal harus dibuat berongga. hal ini
bertujuan agar volume air laut yang dipindahkan oleh badan kapal menjadi lebih besar. Berdasarkan persamaan besarnya gaya apung sebanding dengan volume zat cair yang dipindahkan, sehingga gaya apungnya menjadi sangat besar. Gaya apung inilah yang mampu melawan berat kapal, sehingga kapal tetap dapat mengapung di permukaan laut.

4.      Kapal Selam dan Galangan Kapal
Pada dasarnya prinsip kerja kapal selam dan galangan kapal sama. Jika kapal akan menyelam, maka air laut dimasukkan ke dalam ruang cadangan sehingga berat kapal bertambah. Pengaturan banyak sedikitnya air laut yang dimasukkan, menyebabkan kapal selam dapat menyelam pada kedalaman yang dikehendaki. Jika akan mengapung, maka air laut dikeluarkan dari ruang cadangan. Berdasarkan konsep tekanan hidrostastis, kapal selam mempunyai batasan tertentu dalam menyelam. Jika kapal menyelam terlalu dalam, maka kapal bisa hancur karena tekanan hidrostatisnya terlalu besar. Untuk memperbaiki kerusakan kapal bagian bawah, digunakan galangan kapal. Jika kapal akan diperbaiki, galangan kapal ditenggelamkan dan kapal dimasukkan. Setelah itu galangan diapungkan. Galangan ditenggelamkan dan diapungkan dengan cara memasukkan dan mengeluarkan air laut pada ruang cadangan.





                

1
       

2 komentar: